Peringati Hari AIDS Sedunia, RSUP Dr M Djamil Komit Berikan Layanan tanpa Stigma

Kesehatan- 01-12-2024 19:31
Pj Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar bersama Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr M Djamil Dr dr Bestari Jaka Budiman SpTHT KL (K) melepas longmarch Peringatan Hari AIDS Sedunia saat CFD, Minggu (1/12/2024). Humas RSUP Dr M Djamil
Pj Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar bersama Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr M Djamil Dr dr Bestari Jaka Budiman SpTHT KL (K) melepas longmarch Peringatan Hari AIDS Sedunia saat CFD, Minggu (1/12/2024). Humas RSUP Dr M Djamil

Padang, Arunala.com--RSUP Dr M Djamil sbeagai rumah sakit rujukan utama di wilayah Sumatera Barat dan Sumatera Bagian Tengah memiliki tanggung jawab besar dalam penanganan HIV/AIDS. Rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan ini telah menjadi saksi bagaimana penyakit ini tidak hanya menyerang fisik, tetapi juga sering membawa stigma, diskriminasi, dan dampak sosial yang mendalam.

"RSUP Dr M Djamil berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang ramah, tanpa stigma, dan diskriminasi bagi pasien ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Semua pasien berhak mendapatkan pelayanan dengan martabat yang sama, sesuai dengan prinsip kesehatan universal," tegas Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr M Djamil Dr dr Bestari Jaka Budiman SpTHT KL (K) saat Peringatan Hari AIDS Sedunia di Car Free Day Jalan Sudirman Kota Padang, Minggu (1/12/2024).

Peringatan ini diawali longmarch Hari AIDS Sedunia yang dilepas Pj Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar bersama Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr M Djamil Dr dr Bestari Jaka Budiman SpTHT KL (K). Para peserta jalan dengan start depan kantor Gubernur Sumbar Jalan Sudirman-Rasuna Said-finish depan kantor Gubernur Sumbar.

Dilanjutkan senam bersama Senam Asma Indonesia, penyuluhan tentang AIDS, flashmob, pemeriksaan kesehatan gratis. Dan kegiatan semakin meriah dengan bertaburan doorprize.

Ia menekankan beberapa poin penting yang menjadi fokus bersama dalam upaya pencegahan HIV/AIDS. Kedua, pencegahan dan edukasi. Pencegahan adalah langkah utama. Melalui edukasi, baik kepada masyarakat maupun tenaga medis dapat mengurangi risiko penularan HIV.

"Edukasi harus mencakup informasi yang akurat tentang cara penularan, pencegahan, dan pentingnya pengobatan," sebutnya.

Ia mengatakan ketiga kolaborasi dengan berbagai pihak. Penanggulangan HIV/AIDS memerlukan kerja sama lintas sektor. "Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah, organisasi non-pemerintah, komunitas, dan lembaga pendidikan untuk memperluas jangkauan upaya pencegahan dan perawatan," tutur Dr dr Bestarinext

Komentar