Dinas Perdagangan Terapkan Sistem Stiker: Miris, Ratusan Pedagang Pasar Padang Terpapar Covid

Ekonomi- 31-05-2020 13:23
Seorang petugas dari Dinas Perdagangan Kota Padang memasang stiket tanda bagi toko atau lapak di pasar raya Padang yang dinyatakan aman bagi warga untuk berbelanja, Sabtu (30/5).(Dok : Istimewa)
Seorang petugas dari Dinas Perdagangan Kota Padang memasang stiket tanda bagi toko atau lapak di pasar raya Padang yang dinyatakan aman bagi warga untuk berbelanja, Sabtu (30/5).(Dok : Istimewa)

Padang, Arunala - Ratusan pedagang di Pasar Raya Padang dan juga pegawai Dinas Perdagangan Padang diketahui terpapar virus Corona (Covid-19).

Hal ini diketahui setelah dinas ini memeriksa sampel swab terhadap 1.759 orang dari klaster Pasar Raya itu terdiri dari pedagang, keluarganya dan juga pegawai dari Dinas Perdagangan itu sendiri.

"Setelah 1.759 orang itu kami ambil sampel swabnya, ternyata 222 orang diantaranya positif terpapar Covid," ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Andre Algamar kepada wartawan, Sabtu (30/5).

Andree merinci, dari jumlah 222 kasus diatas terdapat empat orang diantaranya meninggal, 27 orang sembuh dan 191 orang masih dirawat rumah sakit dan tempat isolasi baik yang disiapkan Pemko Padang, maupun secara mandiri dengan pengawasan Dinas Kesehatan Padang.

Dia juga menyampaikan pengambilan sample swab yang dilakukan terhadap pedagang itu dengan menyiapkan empat unit bilik tes swab di lantai IV Pasar Raya Blok III.

"Dan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan melebihi dari target seribu lebih pedagang," Andree mengakui.

Kemudian, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat yang datang ke pasar untuk membeli keperluan, Dinas Perdagangan Kota Padang telah memasang stiker di toko dan lapak pedagang yang sudah melaksanakan pengambilan sampel swab.

"Jika pedagang yang dinyatakan positif terpapar Covid, tokonya akan tutup dan pedagangnya diisolasi. Namun bila hasilnya negatif, pedagang boleh buka kembali dan tempatnya kami beri stiker tanda telah jalani swab," kata Andree Algamar.

Komentar